BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Rasa ingin tahu
merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia. Dari rasa keingin
tahuan tersebut yag akan mendorong manusia bertanya untuk mendapatkan
pengetahuan. Setiap manusia yang berakal sehat sudah pasti memiliki
pengetahuan, baik berupa fakta, konsep, prinsip, maupun prosedur tentang suatu
obyek. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman atau melalui interaksi
antara manusia dengan lingkungannya. Secara universal, terdapat tiga jenis
pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan manusia yaitu: (1) logika yang
dapat membedakan antara benar dan salah; (2) etika yang dapat membedakan antara
baik dan buruk; serta (3) estetika yang dapat membedakan antara indah dan
jelek.
Kepekaan indra yang
dimiliki, merupakan modal dasar dalam memperoleh pengetahuan tersebut. Salah
satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia adalah pengetahuan ilmiah yang
sering disebut sebagai “ilmu”. Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak
semua pengetahuan dapat dikatakan ilmu. Proses untuk mendapatkan ilmu agar
memiliki nilai kebenaran harus dilandasai oleh cara berpikir yang rasional
berdasarkan logika dan berpikir empiris berdasarkan fakta. Salah satu cara
untuk mendapatkan ilmu adalah melalui penelitian.Penelitian sebagai suatu kegiatan
ilmiah merupakan aspek penting bagi kehidupan manusia.
1.2.Rumusan
Masalah
a. Apa pengertian penelitian?
b. Apa saja elemen yang terdapat dalam penelitian?
c. Bagaimana melakukan pendekatan dalam
penelitian?
d. Bagaimana menentukan kriteria pendekatan
penelitian?
1.3.Tujuan
a. Mengetahui
pengertian penelitian.
b. Mengetahui
elemen-elemenyang terdapat dalam penelitian.
c. Memahami
cara melakukan pendekatan dalam penelitian.
d. Memahami
cara menentukan kriteria pendekatan penelitian.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Penelitian
Pengertian
Penelitian Menurut Para Ahli :
a. Woody,1927
Penelitian meliputi pemberian definisi
dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara,
membuat kesimpulan dansekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati
atas semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.
b. Hilway,
1956
Suatu metode studi melalui penyelidikan
yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan
yang tepat terhadap masalah tersebut.
c. Menurut
Ostle (Moh. Nazir, 1997 : 15)
Penelitian dengan mengunakan metoda
ilmiah (scientific method) disebut penelitian ilmiah (scientific research).
Dalam penelitian ilmiah selalu ditemukan 2 unsur penting, yaitu unsur observasi
(empiris) dan nalar (rasional).
d. Sudjana,
2001
Penelitian adalah langkah sistematis
dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang
mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang
dikumpulkan secara empiris.
e. Sudarwan
Danim dan Darwis, 2003 : 29
Secara etimologis, istilah research
berasal dari dua kata, yaitu re dan search. Re berarti kembali atau
berulang-ulang dan search berarti mencari, menjelajahi, atau menemukan makna.
Dengan demikian penelitian atau research berarti mencari, menjelajahi atau
menemukan makna kembali secara berulang-ulang.
Secara
Umum
Penelitian dapat didefinisikan sebagai
upaya mencari jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan
didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian adalah
kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data,
pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan
teknik tertentu. Penelitian juga dapat didefinisikan sebagai sistem berpikir
dan bertindak, artinya ada berbagai faktor dan tindakan yang harus dipikirkan
dan dilakukan sehingga tujuan bisa tercapai.
2.2.
Elemen Penelitian
Sebagai suatu sistem,
penelitian terdiri dari berbagai unsur yang saling berhubungan secara
fungsional. Sebagai suatu sistem, penelitian memiliki unsur-unsur sebagai
berikut :
1) Permasalahan
Dapat diartikan setiap situasi yang
didalamnya terdapat ketidaksesuaian (discrepancy) antara aktual dan ideal yang
diharapkan, atau antara apa yang ada (what is) dan seharusnya ada (should be).
Masalah untuk penelitian bisa berkenaan dengan kondisi atau kegiatan yang
berjalan pada saat ini, atau pada saat yang lampau, atau. perkiraan pada masa
yang akan datang.
Kriteria
Memilih Masalah
a)
Masalah penelitian harus merupakan
sesuatu yang berguna untuk dipecahkan.
b)
Dukungan teori dari sumber-sumber yang
tersedia (referensi, buku, dan jurnal-jurnal).
c)
Menarik untuk dipecahkan(Suatu masalah
menjadi tidak menarik bagi seseorang, mungkin karena terlalu sulit, memerlukan
waktu terlalu lama, terlalu luas, terlalu sederhana, tidak berhubungan dengan
keahlian atau spesialisasi yang dipelajari).
d)
Sedapat mungkin akan menghasilkan
sesuatu yang baru.
e)
Data yang dibutuhkancukup dan relevan,
tidak sulit diperoleh.
f)
Tidak boleh terlalu luas, tetapi juga
tidak boleh terlalu sempit.
2)
Teori
Teori adalah himpunan definisi, konsep
dan hipotesis tentang hubungan variabel, secara singkat teori bisa
didefinisikan sebagai generalisasi yang telah teruji kebenarannya secara ilmiah.
Ciri utama teori adalah mengandung makna “jika.., maka..”. Tujuan teori adalah
menjelaskan dan membuat prediksi, sehingga memungkinkan pengendalian.
3)
Variabel
Suatu atribut atau sifat dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk diamati.
Beberapa macam variabel:
a) Variabel
Independen (prediktor, bebas) Veriabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi penyebab berubahnya variabel dependen.
b) Variabel
dependen (terikat, konsekuen) Veriabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel independen.
c) Variabel
moderator (variabel antara) Veriabel yang mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah hubungan antara variabel independen dan dependen
4)
Hipotesis
Hipotesis
adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang jawabannya harus
diuji. Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari kerangka pemikiran/kesimpulan
teoritis. Dalam penyajian data hipotesis dinyatakan dalam kelimat
deklaratif/pernyataan yang jelas, padat da spesifik. Ada dua jenis hipotesis
yaitu
a. Hipotesis
deskriptif : hipotesis yang menunjukkan permaknaan suatu konsep dari suatu
teori.
b. Hipotesis
verivikatif : hipotesis yang menghubungkan atau mempertemukan dua variabel atau
lebih untuk diuji.
5)
Populasi, sampel, dan teknik sampling
Populasi
adalah keseluruhan unit analisis (subjek penelitian) yang akan diteliti.
Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau disebut
dengan penelitian dengan sampel total (jenuh).
Sampel
adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat
menggambarkan karakteristik populasi. Penentuan sampel didasarkan pada
pendekatan karakteristik populasi. Ini berarti selalu ada risiko kesalahan
dalam menarik kesimpulan yang dikenakan untuk keseluruhan populasi.
Oleh
karena itu, setiap penelitian dengan meng-gunakan sampel akan selalu berusaha
untuk memperkecil risiko kesalahan tersebut yaitu dengan cara menggunakan
sampel lebih banyak dari ketentuan sampel minimal. Untuk penarikan sampel harus
memenuhi dua syarat dalam prosedur pengambilan sampel, yaitu harus representatif (mewakili) dan besarnya sampel harus memadai.
6) Data
Data adalah segala fakta dan angka yang
dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi (Suharsimi Arikunto, 2002
: 96).
Data dapat diklasifikasikan berdasarkan
sifat, sumber, dan juga skalapengukurannya.
a.
Berdasarkan sifatnya :
-
data kuantitatif : data yang berupa
angka-angka.
-
data kualitatif : data yang berupa
kata-kata atau pernyataanpernyataan
b.
Berdasarkan sumbernya :
-
data primer, adalah data yang diperoleh
langsung pihak yang diperlukan datanya.
-
data sekunder, merupakan data yang tidak
diperoleh langsung dari pihak yang diperlukan datanya.
c.
Berdasarkan skala pengukurannya
Data yang merupakan hasil pengukuran
variabel memiliki jenis skala pengukuran sebagaimana yang terdapat pada
variabel. Dengan demikian berdasarkan tinjauan ini, data dapat dibedakan
menjadi :
- data nominal
- data ordinal
- data interval
- data rasio
-
7) Instrumen
pengumpul data
a.
TES
Teknik tes
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serentetan soal
atau tugas serta alat lainnya kepada subjek yang diperlukan datanya.
Pengumpulan data dengan menggunakan teknik tes dapat disebut sebagai pengukuran
(measurement). Teknik semacam ini banyak digunakan dalam penelitian
kuantitatif.
b.
ANGKET
Angket atau questionnaire
adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan langsung pada responden
penelitian, melalui pos untuk diisi dandikembalikan kepada peneliti dalam
rentang waktu yang telah ditentukan.
c.
WAWANCARA
Wawancara (interview)
adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secaralangsung oleh
pewawancara (pengumpul data) kepada interviewee (responden penelitian), dan
jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder).
d.
OBSERVASI
Observasi
sebagai alat (instrumen) pengumpulan data di dalam penelitian diartikan sebagai
cara pengukuran melalui mengamati, memperhatikan kejadian atau perilaku
responden penelitian secara langsung (observasi langsung = direct
observation) atau tidak langsung (observasi tidak langsung = non direct
observation).
2.3.
Pendekatan Penelitian
Secara
singkat pendekatan penelitian dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung
dari sudut pandangnya, walaupun sebenarnya antara jenis yang satu dengan jenis
yang lain kadang-kadang saling over lapping.
1.
Jenis
pendekatan menurut teknik samplingnya adalah:
-
Pendekatan
populasi
-
Pendekatan
sampel
-
Pendekatan
kasus
2.
Jenis
pendekatan menurut timbulnya variabel adalah:
-
Pendekatan
non-eksperimen
-
Pendekatan
eksperimen
3.
Jenis
pendekatan menurut pola-pola atau sifat penelitian non eksperimen.
Sehubungan dengan pendekatan jenis ini, maka dibedakan atas:
a)
Penelitian
kasus (case-studies)
b)
Penelitian
kausal komparatif
c)
Penelitian
korelasi
d)
Penelitian
historis
e)
Penelitian
filosofis
Tiga penelitian yang pertama, dinamakan juga penelitian deskriptif.
4.
Jenis
pendekatan menurut model pengembangan atau model pertumbuhan, adalah:
a.
“One-Shot” model, yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan
data pada “suatu saat”.
b.
Longitudinal
model, yaitu mempelajari berbagai tingkat
pertumbuhan dengan cara “mengikuti” perkembangan bagi individu-individu yang
sama.
c.
Cross-sectional
model, yaitu gabungan antara model a dan b,
untuk memperoleh data yang lebih lengkap yang dilakukan dengan cepat sekaligus
dapat menggambarkan perkembangan individu selama dalam masa pertumbuhan karena
mengalami subjek dari berbagai tingkat umur.
Contoh untuk ketiga jenis pendekatan ini adalah sebagai berikut.
Misalnya saja peneliti ingin mengetahui bagaimana perkembangan motorik anak.
-
Untuk
pendekatan pertama yaitu “one shot” model seutuhnya hanya meneliti perkembangan
motorik anak pada usia 1 tahun. dikumpulkannya sekelompok anak usia 1 tahun
lalu diamati kemampuan berjalannya. Penelitian dikakukan pada satu waktu
terhadap satu kelompok. “One shot” artinya satu kali tembak.
-
Untuk
pendekatan jenis kedua, yakni longitudinal model atau pendekatan memanjang
menurut waktu, peneliti mengamati perkembangan motorik anak misalnya waktu umur
7 bulan, 8 bulan, 9 bulan, 10 bulan, 11 bulan, 12 bulan, dan seterusnya. Dengan
demikian penelitian dilakukan pada beberapa waktu terhadap satu kelompok. Dari
pengamatan berurutan tersebut dapat diambil kesimpulan mengenai perkembangan
motorik anak anak mulai umur 7 bulan hingga 14 bulan misalnya. Kelemahan dari
pendekatan ini bahwa penelitian memakan waktu lama. Kebaikannya adalah bahwa
subjek-subjek yang diamati merupakan subjek yang sama, sehingga gambaran
perkembangan motorik yang dihasilkan tidak
dipengaruhi oleh faktor subjek.
-
Untuk
pendekatan jenis ketiga, yakni cross-sectional model atau pendekatan silang,
peneliti mengamai perkembangan motorik beberapa kelompok anak dari usia yang
berbeda. Misalnya kelompok A adalah kelompok anak umur 7 bulan, kelompok B
adalah kelompok anak umur 8 bulan, kelompok C adalah kelompok anak umur 9
bulan, dan seterusnya. Alasan peneliti mengambil beberapa kelompok adalah
adanya 7 bulan pada bulan berikutnya akan mencapai [erkembangan setaraf
kelompok B sekarang, dan dua bulan berikutnya perkembangannya setaraf dengan
kelompok C sekarang. Dengan kata lain, kelompok B, kelompok C, dan sebagainya
merupakan “bayangan”kelompok A pada bulan-bulan berikutnya. Dengan demikian
penelitian dilakukan pada satu waktu terhadap beberapa kelompok, dimana
kelompok-kelompok yang usianya lebih banyak dipandang sebagai pengganti
kelompok usia terkecil pada masa-masa berikutnya.
5.
Jenis
pendekatan menurut desain atau rancangan penelitiannya (yang ini sebenarnya
masuk dalam pendekatan eksperimen).
Walaupun ada beberapa jenis desain atau rancangan penelitian, namun
secara garis besar ada tiga rancangan dasar yaitu:
a.
Rancangan
rambang lugas
b.
Rancangan
ulangan
c.
Rancangan
faktorial
Sedangkan
rancangan-rancangan yang lain merupakan perluasan atau kombinasi dari ketiga
rancangan pokok tersebut.
2.4.
Kriteria Pemilihan Pendekatan Penelitian
Menurut Creswell (dalam
Emzir, 2008: 9) terdapat tiga faktor yang menentukan pemilihan pendekatan yang
akan digunakan dalam suatu penelitian, yaitu kesesuaian antara masalah dan
pendekatan penelitian, pengalaman peneliti, dan audiens yang akan memanfaatkan
laporan tertulis penelitian.
a. Kesesuaian
antara Masalah dan Pendekatan Penelitian
Masalah penelitian, terutama penelitiasn
sosial, memiliki bentuk dan jenis yang sangat beragam. Jenis masalah yang
berbeda menuntut pendekatan yang berbeda pula. Sebagai contoh, jika masalah
penelitian adalah pengujian efektivitas teknik pembelajaran kosa kata bahasa
Inggris di sekolah dasar, pendekatan kuantitaif merupakan pilihan yang paling
sesuai. Tapi jika masalah yang diteliti adalah prosedur penggunaan lagu sebagai
media pembelajaran kosa kata, pendekatan kualitatif sangat pas untuk digunakan.
Disamping itu, jika peneliti ingin meneliti prosedur penggunaan penggunaan lagu
sebagai media pembelajaran kosa kata dan sekaligus ingin membandingkan
efektivitasnya dengan penggunaan media lain, seperti gambar atau permainan
(games) maka pendekatan metode gabungan sangat sesuai untuk digunakan.
b. Pengalaman
Peneliti
Adalah suatu hal yang lumrah jika
seseorang merasa lebih ’nyaman’ melaksanakan sesuatu yang sudah dikuasainya
dengan baik. Peneliti yang mahir dalam statistika, teknik penulisan ilmiah, dan
pengoperasian program statistik komputer dan akrab dengan jurnal-jurnal
kuantitatif disarankan untuk menggunakan pendekatan kuantitatif. Sebaliknya,
peneliti yang lebih berpengalaman dalam penjaringan data melalui interaksi
langsung dengan orang lain (interview, observasi terbuka dan
pengamatan-berperan serta), lebih menyukai analisis data secara secara induktif
, dan lebih menyenangi penulisan deskriptif yang menggunakan kata-kata dan
gambar sebaiknya menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan peneliti yang
menyukai dan berpengalaman menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif
dapat menggunakan medode gabungan. Namun harus disadari bahwa penggunaan metode
ini menuntut waktu dan energi tambahan karena peneliti perlu menjaring dan
menganalisis dua jenis data.
c. Audien
Pertimbangan terakhir dalam penentuan pendekatan
penelitian adalah faktor audiens. Setiap peneliti perlu peka terhadap
’preferensi’ audiens (kepada siapa laporan penelitian
diserahkan/dipresentasikan) mengenai pendekatan penelitian. Dalam konteks
penelitian untuk membuat tesis, sangat diharapkan bahwa mahasiswa menyesuaikan
pendekatan penelitiannya dengan pendekatan yang biasa digunakan para
pembimbingnya.Dalam penelitian dikenal dengan responden yakni orang yang
memberi informasi tentang dirinya walaupun juga digunakan dalam penelitian
kualitatif, sedangkan informan adalah orang yang dapat member informasi dirinya
dan dan orang lain sebab biasanya yang diteliti para tokoh masyarakat yang
banyak tahu kondisi masyarakatnya. Pengalaman audiens sangat penting sekali
dengan adanya penelitian kuantitatif, kualitatif, metode gabungan akan membentuk
keputusan yang dibuat tentang pilihan tersebut.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Penelitian
didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang benar atas suatu masalah
berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa
penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses
pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data
menggunakan metode dan teknik tertentu.
Di dalam dunia ilmiah,
kita kenal beberapa metode penelitian yang dipakai manusia untuk menjawab
masalah yang terdapat di dalam alam pikiran manusia, baik dalam bidang
ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu eksakta. Kesemua metode penelitian ini
mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencari jawaban dan solusi terhadap masalah
yang ada. Salah satu bentuk metode penelitian ini adalah metode survai. Sebagai
suatu metode penelitian ilmiah yang telah berkembang, metode penelitian survai
memiliki dasar pemikiran, prosedur dan teknik-teknik khusus yang membedakan
dengan metode lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar