Senin, 24 Oktober 2016

Hakikat penelitian



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki manusia. Dari rasa keingin tahuan tersebut yag akan mendorong manusia bertanya untuk mendapatkan pengetahuan. Setiap manusia yang berakal sehat sudah pasti memiliki pengetahuan, baik berupa fakta, konsep, prinsip, maupun prosedur tentang suatu obyek. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman atau melalui interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Secara universal, terdapat tiga jenis pengetahuan yang selama ini mendasari kehidupan manusia yaitu: (1) logika yang dapat membedakan antara benar dan salah; (2) etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk; serta (3) estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek.
Kepekaan indra yang dimiliki, merupakan modal dasar dalam memperoleh pengetahuan tersebut. Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia adalah pengetahuan ilmiah yang sering disebut sebagai “ilmu”. Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan dapat dikatakan ilmu. Proses untuk mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasai oleh cara berpikir yang rasional berdasarkan logika dan berpikir empiris berdasarkan fakta. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah melalui penelitian.Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah merupakan aspek penting bagi kehidupan manusia.

1.2.Rumusan Masalah
a.  Apa pengertian penelitian?
b.  Apa saja elemen yang terdapat dalam penelitian?
c.  Bagaimana melakukan pendekatan dalam penelitian?
d.  Bagaimana menentukan kriteria pendekatan penelitian?

1.3.Tujuan
a.    Mengetahui pengertian penelitian.
b.    Mengetahui elemen-elemenyang terdapat dalam penelitian.
c.    Memahami cara melakukan pendekatan dalam penelitian.
d.   Memahami cara menentukan kriteria pendekatan penelitian.






BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Penelitian
Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli :
a.       Woody,1927
Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dansekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.
b.      Hilway, 1956
Suatu metode studi melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
c.       Menurut Ostle (Moh. Nazir, 1997 : 15)
Penelitian dengan mengunakan metoda ilmiah (scientific method) disebut penelitian ilmiah (scientific research). Dalam penelitian ilmiah selalu ditemukan 2 unsur penting, yaitu unsur observasi (empiris) dan nalar (rasional).
d.      Sudjana, 2001
Penelitian adalah langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian merupakan penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan secara empiris.
e.       Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 29
Secara etimologis, istilah research berasal dari dua kata, yaitu re dan search. Re berarti kembali atau berulang-ulang dan search berarti mencari, menjelajahi, atau menemukan makna. Dengan demikian penelitian atau research berarti mencari, menjelajahi atau menemukan makna kembali secara berulang-ulang.

Secara Umum
Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu. Penelitian juga dapat didefinisikan sebagai sistem berpikir dan bertindak, artinya ada berbagai faktor dan tindakan yang harus dipikirkan dan dilakukan sehingga tujuan bisa tercapai.

2.2. Elemen Penelitian
Sebagai suatu sistem, penelitian terdiri dari berbagai unsur yang saling berhubungan secara fungsional. Sebagai suatu sistem, penelitian memiliki unsur-unsur sebagai berikut :

1)      Permasalahan
Dapat diartikan setiap situasi yang didalamnya terdapat ketidaksesuaian (discrepancy) antara aktual dan ideal yang diharapkan, atau antara apa yang ada (what is) dan seharusnya ada (should be). Masalah untuk penelitian bisa berkenaan dengan kondisi atau kegiatan yang berjalan pada saat ini, atau pada saat yang lampau, atau. perkiraan pada masa yang akan datang.
Kriteria Memilih Masalah
a)      Masalah penelitian harus merupakan sesuatu yang  berguna untuk dipecahkan.
b)      Dukungan teori dari sumber-sumber yang tersedia (referensi, buku, dan jurnal-jurnal).
c)      Menarik untuk dipecahkan(Suatu masalah menjadi tidak menarik bagi seseorang, mungkin karena terlalu sulit, memerlukan waktu terlalu lama, terlalu luas, terlalu sederhana, tidak berhubungan dengan keahlian atau spesialisasi yang dipelajari).
d)     Sedapat mungkin akan menghasilkan sesuatu yang baru.
e)      Data yang dibutuhkancukup dan relevan, tidak sulit diperoleh.
f)       Tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu sempit.

2)      Teori
Teori adalah himpunan definisi, konsep dan hipotesis tentang hubungan variabel, secara singkat teori bisa didefinisikan sebagai generalisasi yang telah teruji kebenarannya secara ilmiah. Ciri utama teori adalah mengandung makna “jika.., maka..”. Tujuan teori adalah menjelaskan dan membuat prediksi, sehingga memungkinkan pengendalian.

3)      Variabel
Suatu atribut atau sifat dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diamati.
Beberapa macam variabel:
a)      Variabel Independen (prediktor, bebas)  Veriabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab berubahnya variabel dependen.
b)      Variabel dependen (terikat, konsekuen)  Veriabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen.
c)      Variabel moderator (variabel antara)  Veriabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah hubungan antara  variabel independen dan dependen

4)      Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang jawabannya harus diuji. Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari kerangka pemikiran/kesimpulan teoritis. Dalam penyajian data hipotesis dinyatakan dalam kelimat deklaratif/pernyataan yang jelas, padat da spesifik. Ada dua jenis hipotesis yaitu
a.       Hipotesis deskriptif : hipotesis yang menunjukkan permaknaan suatu konsep dari suatu teori.
b.      Hipotesis verivikatif : hipotesis yang menghubungkan atau mempertemukan dua variabel atau lebih untuk diuji.

5)      Populasi, sampel, dan teknik sampling
Populasi adalah keseluruhan unit analisis (subjek penelitian) yang akan diteliti. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau disebut dengan penelitian dengan sampel total (jenuh).
Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan karakteristik populasi. Penentuan sampel didasarkan pada pendekatan karakteristik populasi. Ini berarti selalu ada risiko kesalahan dalam menarik kesimpulan yang dikenakan untuk keseluruhan populasi.
Oleh karena itu, setiap penelitian dengan meng-gunakan sampel akan selalu berusaha untuk memperkecil risiko kesalahan tersebut yaitu dengan cara menggunakan sampel lebih banyak dari ketentuan sampel minimal. Untuk penarikan sampel harus memenuhi dua syarat dalam prosedur pengambilan sampel, yaitu harus representatif (mewakili) dan besarnya sampel harus memadai.

6)      Data
Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi (Suharsimi Arikunto, 2002 : 96).
Data dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat, sumber, dan juga skalapengukurannya.
a. Berdasarkan sifatnya :
-   data kuantitatif : data yang berupa angka-angka.
-   data kualitatif : data yang berupa kata-kata atau pernyataanpernyataan
b. Berdasarkan sumbernya :
-   data primer, adalah data yang diperoleh langsung pihak yang diperlukan datanya.
-   data sekunder, merupakan data yang tidak diperoleh langsung dari pihak yang diperlukan datanya.
c. Berdasarkan skala pengukurannya
Data yang merupakan hasil pengukuran variabel memiliki jenis skala pengukuran sebagaimana yang terdapat pada variabel. Dengan demikian berdasarkan tinjauan ini, data dapat dibedakan menjadi :
-   data nominal
-   data ordinal
-   data interval
-   data rasio
-    
7)     Instrumen pengumpul data
a.       TES
Teknik tes adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan serentetan soal atau tugas serta alat lainnya kepada subjek yang diperlukan datanya. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik tes dapat disebut sebagai pengukuran (measurement). Teknik semacam ini banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif.
b.      ANGKET
Angket atau questionnaire adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan langsung pada responden penelitian, melalui pos untuk diisi dandikembalikan kepada peneliti dalam rentang waktu yang telah ditentukan.
c.       WAWANCARA
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secaralangsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada interviewee (responden penelitian), dan jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder).
d.      OBSERVASI
Observasi sebagai alat (instrumen) pengumpulan data di dalam penelitian diartikan sebagai cara pengukuran melalui mengamati, memperhatikan kejadian atau perilaku responden penelitian secara langsung (observasi langsung = direct observation) atau tidak langsung (observasi tidak langsung = non direct observation).

2.3. Pendekatan Penelitian
Secara singkat pendekatan penelitian dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung dari sudut pandangnya, walaupun sebenarnya antara jenis yang satu dengan jenis yang lain kadang-kadang saling over lapping.
1.      Jenis pendekatan menurut teknik samplingnya adalah:
-          Pendekatan populasi
-          Pendekatan sampel
-          Pendekatan kasus
2.      Jenis pendekatan menurut timbulnya variabel adalah:
-          Pendekatan non-eksperimen
-          Pendekatan eksperimen
3.      Jenis pendekatan menurut pola-pola atau sifat penelitian non eksperimen.
Sehubungan dengan pendekatan jenis ini, maka dibedakan atas:
a)      Penelitian kasus (case-studies)
b)      Penelitian kausal komparatif
c)      Penelitian korelasi
d)     Penelitian historis
e)      Penelitian filosofis
Tiga penelitian yang pertama, dinamakan juga penelitian deskriptif.
4.      Jenis pendekatan menurut model pengembangan atau model pertumbuhan, adalah:
a.       “One-Shot” model, yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada “suatu saat”.
b.      Longitudinal model, yaitu mempelajari berbagai tingkat pertumbuhan dengan cara “mengikuti” perkembangan bagi individu-individu yang sama.
c.       Cross-sectional model, yaitu gabungan antara model a dan b, untuk memperoleh data yang lebih lengkap yang dilakukan dengan cepat sekaligus dapat menggambarkan perkembangan individu selama dalam masa pertumbuhan karena mengalami subjek dari berbagai tingkat umur.
Contoh untuk ketiga jenis pendekatan ini adalah sebagai berikut. Misalnya saja peneliti ingin mengetahui bagaimana perkembangan motorik anak.
-          Untuk pendekatan pertama yaitu “one shot” model seutuhnya hanya meneliti perkembangan motorik anak pada usia 1 tahun. dikumpulkannya sekelompok anak usia 1 tahun lalu diamati kemampuan berjalannya. Penelitian dikakukan pada satu waktu terhadap satu kelompok. “One shot” artinya satu kali tembak.
-          Untuk pendekatan jenis kedua, yakni longitudinal model atau pendekatan memanjang menurut waktu, peneliti mengamati perkembangan motorik anak misalnya waktu umur 7 bulan, 8 bulan, 9 bulan, 10 bulan, 11 bulan, 12 bulan, dan seterusnya. Dengan demikian penelitian dilakukan pada beberapa waktu terhadap satu kelompok. Dari pengamatan berurutan tersebut dapat diambil kesimpulan mengenai perkembangan motorik anak anak mulai umur 7 bulan hingga 14 bulan misalnya. Kelemahan dari pendekatan ini bahwa penelitian memakan waktu lama. Kebaikannya adalah bahwa subjek-subjek yang diamati merupakan subjek yang sama, sehingga gambaran perkembangan  motorik yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh faktor subjek.
-          Untuk pendekatan jenis ketiga, yakni cross-sectional model atau pendekatan silang, peneliti mengamai perkembangan motorik beberapa kelompok anak dari usia yang berbeda. Misalnya kelompok A adalah kelompok anak umur 7 bulan, kelompok B adalah kelompok anak umur 8 bulan, kelompok C adalah kelompok anak umur 9 bulan, dan seterusnya. Alasan peneliti mengambil beberapa kelompok adalah adanya 7 bulan pada bulan berikutnya akan mencapai [erkembangan setaraf kelompok B sekarang, dan dua bulan berikutnya perkembangannya setaraf dengan kelompok C sekarang. Dengan kata lain, kelompok B, kelompok C, dan sebagainya merupakan “bayangan”kelompok A pada bulan-bulan berikutnya. Dengan demikian penelitian dilakukan pada satu waktu terhadap beberapa kelompok, dimana kelompok-kelompok yang usianya lebih banyak dipandang sebagai pengganti kelompok usia terkecil pada masa-masa berikutnya.
5.      Jenis pendekatan menurut desain atau rancangan penelitiannya (yang ini sebenarnya masuk dalam pendekatan eksperimen).
Walaupun ada beberapa jenis desain atau rancangan penelitian, namun secara garis besar ada tiga rancangan dasar yaitu:
a.       Rancangan rambang lugas
b.      Rancangan ulangan
c.       Rancangan faktorial
Sedangkan rancangan-rancangan yang lain merupakan perluasan atau kombinasi dari ketiga rancangan pokok tersebut.

2.4. Kriteria Pemilihan Pendekatan Penelitian
Menurut Creswell (dalam Emzir, 2008: 9) terdapat tiga faktor yang menentukan pemilihan pendekatan yang akan digunakan dalam suatu penelitian, yaitu kesesuaian antara masalah dan pendekatan penelitian, pengalaman peneliti, dan audiens yang akan memanfaatkan laporan tertulis penelitian.
a.       Kesesuaian antara Masalah dan Pendekatan Penelitian
Masalah penelitian, terutama penelitiasn sosial, memiliki bentuk dan jenis yang sangat beragam. Jenis masalah yang berbeda menuntut pendekatan yang berbeda pula. Sebagai contoh, jika masalah penelitian adalah pengujian efektivitas teknik pembelajaran kosa kata bahasa Inggris di sekolah dasar, pendekatan kuantitaif merupakan pilihan yang paling sesuai. Tapi jika masalah yang diteliti adalah prosedur penggunaan lagu sebagai media pembelajaran kosa kata, pendekatan kualitatif sangat pas untuk digunakan. Disamping itu, jika peneliti ingin meneliti prosedur penggunaan penggunaan lagu sebagai media pembelajaran kosa kata dan sekaligus ingin membandingkan efektivitasnya dengan penggunaan media lain, seperti gambar atau permainan (games) maka pendekatan metode gabungan sangat sesuai untuk digunakan.
b.      Pengalaman Peneliti
Adalah suatu hal yang lumrah jika seseorang merasa lebih ’nyaman’ melaksanakan sesuatu yang sudah dikuasainya dengan baik. Peneliti yang mahir dalam statistika, teknik penulisan ilmiah, dan pengoperasian program statistik komputer dan akrab dengan jurnal-jurnal kuantitatif disarankan untuk menggunakan pendekatan kuantitatif. Sebaliknya, peneliti yang lebih berpengalaman dalam penjaringan data melalui interaksi langsung dengan orang lain (interview, observasi terbuka dan pengamatan-berperan serta), lebih menyukai analisis data secara secara induktif , dan lebih menyenangi penulisan deskriptif yang menggunakan kata-kata dan gambar sebaiknya menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan peneliti yang menyukai dan berpengalaman menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dapat menggunakan medode gabungan. Namun harus disadari bahwa penggunaan metode ini menuntut waktu dan energi tambahan karena peneliti perlu menjaring dan menganalisis dua jenis data.
c.       Audien
Pertimbangan terakhir dalam penentuan pendekatan penelitian adalah faktor audiens. Setiap peneliti perlu peka terhadap ’preferensi’ audiens (kepada siapa laporan penelitian diserahkan/dipresentasikan) mengenai pendekatan penelitian. Dalam konteks penelitian untuk membuat tesis, sangat diharapkan bahwa mahasiswa menyesuaikan pendekatan penelitiannya dengan pendekatan yang biasa digunakan para pembimbingnya.Dalam penelitian dikenal dengan responden yakni orang yang memberi informasi tentang dirinya walaupun juga digunakan dalam penelitian kualitatif, sedangkan informan adalah orang yang dapat member informasi dirinya dan dan orang lain sebab biasanya yang diteliti para tokoh masyarakat yang banyak tahu kondisi masyarakatnya. Pengalaman audiens sangat penting sekali dengan adanya penelitian kuantitatif, kualitatif, metode gabungan akan membentuk keputusan yang dibuat tentang pilihan tersebut.






















BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Penelitian didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu.
Di dalam dunia ilmiah, kita kenal beberapa metode penelitian yang dipakai manusia untuk menjawab masalah yang terdapat di dalam alam pikiran manusia, baik dalam bidang ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu eksakta. Kesemua metode penelitian ini mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencari jawaban dan solusi terhadap masalah yang ada. Salah satu bentuk metode penelitian ini adalah metode survai. Sebagai suatu metode penelitian ilmiah yang telah berkembang, metode penelitian survai memiliki dasar pemikiran, prosedur dan teknik-teknik khusus yang membedakan dengan metode lainnya.















DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar